10 Pemain Terbaik MU Sepanjang Sejarah Manchester United
Part 1
1) George Best
Simply the best. Genius. Pernah mencetak gol enam gol dalam satu
pertandingan. Publik lokal Irlandia Utara (negara asal George Best)
sering berkata,” Maradona good; Pelé better; George Best”. Pemain ini
tahun 1999 masuk di posisi 11 dalam IFFHS European Player of the Century
election, dan juga ranking 16 di the World Player of the Century
election. Best mengkombinasikan akselerasi, dua kaki, keseimbangan, dan
kemampuan menjaga bola dan mengelabui pemain lawan yang luar biasa.
Bahkan banyak orang mengatakan dia mirip Lionel Messi di masa lampau.
Ketika George Best masih berusia 23 tahun, dia sudah bermain sebanyak
300 kali untuk United dan merupakan pemain paling populer di dunia saat
itu. Meskipun dia pensiun dini di usia 27, tetapi George Best adalah
pemain paling bertalenta di era Matt Busby, dan dialah the truly Busby
Babes. Dia juga seorang superstar di masanya, mirip dengan David Beckham
saat ini. Best adalah sosok yang berhasil meningkatkan derajat
sepakbola dari permainan para pekerja menjadi hiburan masa kini. Salah
satu quotesnya yang terkenal adalah: “I once said Gazza's IQ was less
than his shirt number and he asked me: "What's an IQ?”
2) Ryan Giggs
Salah satu winger terbaik dalam sejarah MU dan mungkin juga Eropa.
The Welsh Wizard adalah pemegang rekor caps terbanyak untuk MU (melewati
rekor Bobby Charlton), dan masih aktif bermain sampai saat ini. Winger
kidal ini terkenal akan akselerasinya yang cepat menyisir sisi kiri
lapangan dan di usia yang semakin bertambah, dia lebih visioner dengan
umpan-umpannya yang akurat. Gol melawan Arsenal di semifinal FA Cup
tahun 1999 mungkin adalah gol terbaiknya. Berlari membawa bola lebih
dari setengah lapangan setelah memotong umpan dari Vieira, dia melewati 4
pemain Arsenal dan di sudut sempit dia berhasil menaklukkan David
Seaman lewat tendangan kerasnya. Selain itu di tahun yang sama dia juga
berhasil membuat gol di masa injury time yang menyelamatkan MU dari
kekalahan atas Juventus pada semifinal leg I Champions League di Old
Trafford. Giggs merupakan salah satu pemain penting dalam keberhasilan
MU meraih treble winner di tahun 1999. Giggs sekarang bersama Paul
Scholes, sebagai pemain yang tersisa sejak memenangi treble, memimpin
barisan muda MU mencoba meraih trofi ke 20 Liga Inggris. Giggs juga
dinobatkan sebagai pemain terbaik United sepanjang masa dalam polling
internasional di tahun 2011 lewat web resmi klub.
3) Bobby Charlton
17 tahun menjadi pemain MU dan merupakan pencetak gol terbanyak bagi
MU sepanjang masa, 249 gol dari 758 pertandingan. Bobby Charlton juga
merupakan kunci penting MU meraih gelar European Cup atau sekarang lebih
dikenal dengan Champions League di tahun 1968, mengikuti gelar Liga di
tahun sebelumnya. Rataan gol nya mungkin bukan yang paling bagus, tetapi
dia adalah figur penting dalam kesuksesan MU meraih kejayaan di
masanya. Dia juga pemegang rekor penampilan terbanyak kedua untuk MU di
bawah Ryan Giggs. Pemenang Ballon D’Or tahun 1966, di tahun yang sama
dia menjadi skuad Inggris yang berhasil memenangi Piala Dunia,
satu-satunya gelar mayor bagi Inggris yang pernah mereka dapat. Ada
sedikit cerita menarik ketika MU melawan Munchen di final Champions
League 1999. Bobby Charlton sudah meninggalkan bangku penonton ketika
pertandingan memasuki menit ke 90. Ketika dia berada di luar, dia
mendengar sorakan penonton dan tahu bahwa United berhasil menyamakan
kedudukan. Sir Bobby berusaha cepat-cepat kembali lagi ke bangku
penonton tetapi ternyata ada sorakan lagi sesaat sebelum dia masuk ke
tribun dan dia menyadari bahwa dia ketinggalan dua gol telat United yang
berhasil membalikkan kedudukan.
4) Denis Law
Striker tertajam milik MU. Finisher terbaik dan Law duduk di posisi
kedua di barisan daftar pencetak gol terbanyak untuk MU sepanjang masa.
Dia sangatlah tajam. 46 gol yang dicetaknya di musim 1963-1964
membuatnya menjadi pemain United yang mencetak gol paling banyak di
semua kompetisi dalam satu musim. Dia juga mencatatkan hattrick
terbanyak untuk MU yaitu sebanyak 18 kali. Mengantar MU menjuarai liga
di musim 1964/1965 (sekaligus menjadi top scorer liga) dan 1966/1967.
Salah satu skuad yang membawa MU menjadi juara Liga Champions (European
Cup) di tahun 1968 meskipun di semifinal dan final dia tidak bermain.
Legenda ini telah dibuatkan patungnya di stadion Old Trafford,
berdampingan dengan Bobby Charlton dan George Best, dan merupakan pemain
idola dari Alex Ferguson. Walaupun begitu, pemain ini pernah membuat
fans United sakit hati di tahun 1974 ketika membela Manchester City, gol
nya mengirim United degradasi ke divisi dua saat derby Manchester. Law
mengaku bahwa dia sangat sedih dan sebenarnya tidak ingin mencetak gol
yang kemudian membawa United turun kasta, karena perasaan bersalahnya
terus dibawa sampai sekarang.
5) Paul Scholes
Jika dalam dunia sepakbola ada istilah tentang fantasista, maka di MU
bagi saya Scholes adalah orangnya meskipun dia bukanlah seorang
attacking midfielder atau free role yang lazim bagi seorang fantasista.
Paul Scholes adalah gelandang komplet. Seorang passer dan pembagi bola
yang bagus, umpan side to side maupun satu dua sentuhan yang akurat, box
to box, dan shooter jarak jauh yang spesial. Saya selalu mengingat gaya
klasik 4-4-2 monoton MU dimana Scholes sering memberi umpan diagonal
area kepada Giggs di sisi kiri ataupun Beckham di sisi kanan dengan
sangat tepat. Scholes adalah idola Xavi muda, dan di usianya yang sudah
38 tahun, kemampuannya masih terhitung yang terbaik di antara semua
gelandang MU meski fisik, stamina, power, dan shoot jarak jauhnya sudah
menurun.
Nantikan Part 2 nya yaaa.... :)
0 komentar:
Posting Komentar